SURI TAULADAN RASULULLAH SAW
Ma’asyiral
Muslimin, Sidang Jum’ah rahimakumullah.
Dalam kesempatan yang mulia ini, khatib mengingatkan khususnya kepada diri
saya pribadi dan kepada para jema’ah
pada umumnya,
marilah kita senantiasa meningkatkan taqwa kepada Alloh SWT.
Taqwa dalam artian, اِمْتِثَالُ
الْاَوَامِرِ وَاجْتِنَابُ النَواَهِى
yakni ikhlas menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi
segala larangan-Nya.
Marilah kita tinggalkan sejenak
tugas-tugas duniawiyah pekerjaan di rumah, pekerjaan dikantor, bisnis,
perdagangan dan pertanian untuk masuk
mesjid melaksanakan shalat jum’at, untuk dzikrullah, ingat kepada Allah SWT.
Semoga dengan demikian kita termasuk
golongan orang-orang yang tidak lalai ingat Allah, walaupun kita disibukkan
dengan sejuta aktivitas dan pekerjaan rutinitas lainnya
Semoga kita semua dijadikan oleh Allah
SWT sebagai hamba yang Muttaqin dan khusnul Khotimah. Amin.
Seorang ahli hikmah berkata bahwa :” orang yang baik bukanlah orang yang
tidak pernah berbuat salah dan dosa, tetapi orang-orang yang baik adalah ketika
ia berbuat salah dan dosa maka ia segera sadar dan dijadikan kesalahan dan dosa
itu, sebagai pelajaran agar tidak diulanginya pada kesalahan dan dosa yang sama
dimasa mendatang. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT pada surat Al-Hasyr
ayat 18:
18.
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap
diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan
bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan
|
Shalawat serta salam sejahtera semoga
terlimpah curah kepada Pemimpin kita bersama, tauladan kita semua, imamul
muttaqin, qaa-iidil mujahidin Nabiyullah Muhammad SAW, beserta keluarganya,
para sahabatnya dan para pengikutnya
yang setia hingga akhir zaman.
Dan kita berdo’a kepada Allah SWT,
semoga kita yang hadir di tempat yang baik ini dipandang Allah layak dihimpun
bersama mereka dalam kafilah panjang yang penuh berkah.Amin, amin ya rabbal
‘alamin,
Hadirin Jama’ah Jum’ah yang dimuliakan
Allah.
Hari ini Jum’at tanggal 17 Februari 2012 bertepatan dengan tanggal 24 maulid/Rabiul Awwal 1433 H, Dibulan Rabi’ul
Awwal ini yang lebih dikenal dengan bulan maulid atau bulan kelahiran Nabi
Muhammad SAW biasanya kaum muslimin merayakan peringatan maulid Nabi Muhammad
SAW, baik dirumah dengan mengundang
tetangga dan handai taulan. Atau diadakan dilembaga, organisasi atau
mesjid-mesjid dengan bentuk pengajian umum dan ceramah, adapula dalam bentuk
khitanan masal, bakti sosial dan bentuk amal-amal shaleh lainnya.
Untuk itulah karena di hari jum’at ini
masih masuk bulan Rabi’ul Awal, tepatnya tanggal 24 marilah kita mengingat kembali sejarah
Rasulullah SAW beserta sifat-sifatnya:
marilah kita mengenali lebih dekat lagi,
sosok junjungan Kita, Kekasih kita
Nabiyulloh Muhammad SAW.
Hadirin Jama’ah Jum’ah yang dimuliakan
Allah
Nabiyulooh Muhammad SAW adalah putra dari
sayyid Abdulloh dengan Siti Aminah. Mungkin masih ingat dibenak kita dikala
kecil dahulu. Kita suka menadhomkan silsilah Nabi Muhammad dengan nadhoman
sebagai berikut:
1.
Wajib ka jalma islamna
Uninga turunan nana
Jeng Nabi utusan Allah
Muhammad Putra Abdulloh
|
2.
Abdulloh Putra Mutholib
Mutholib putrana Hasyim
Hasyim Putrana Manaf
Manap Putrana Qushoy
|
3.
Qushoy putrana Qilab
Kilab Putrana Murroh
Murroh putrana Ka’ab
Ka’ab Putrana Lu’ay
|
4.
Fihir putrana malik
Malik Putrana Nadhor
Nadhor putra kinanah
Kinanah putra huzaeman
|
5
huzaimah putra mudhrikah
Mudhrikah putrana ilyas
Ilyas putrana mudhor
Mudhor putrana nizar
|
6. Nizar putrana ma’ad
Ma’ad putrana adnan
Nuwajib dugi ka andan
Haram mohoken nana
|
Hadirin Jama’ah Jum’ah yang dimuliakan
Allah
Menurut para ahli hadits dan para ahli
nasab bahwa keturunan atau silsilah nabi Muhammad ini merupakan untaian
mutiara. Keagungan, nasab beliau ini penuh keagungan laksana dilingkari oleh
bintang-bintang jauza,
sebagaiman diungkapkan oleh Syaikh
Ja’far Al-Barjanjie didalam syairnya kitabnya
al-Barjanji sebagai berikut:
قَلَّدَتْهَا نُجُمَهَا
الْجَوْزَاءُ
|
نَسَبٌ تَحْسِبُ
الْعُلاَ بِحُلاَهُ
|
اَنْتَ فِيْهِ الْيَتِيْمَهُ
الْعَصْمَاءُ
|
حَبَّدَا عِقْدُسُوْدَدٍوَّفَخَارٍ
|
Artinya:Nasab beliau saw terhitung
nasab mulia, karena keagungannya laksana dilingkari oleh bintang-bintang
jauza.
Alangkah indahnya nasab beliau laksana
untaian lingkaran keluhuran dan kebanggaan, Engkau (nabi) di dalam lingkaran
itu bagaikan berlian yang tiada tara yang sangat terpelihara adanya.
|
Rasulullah SAW yang terlahir dari
keturunan atau nasab yang mulia, mempunyai kepribadian Rabbani yang penuh
dengan suri tauladan dan nilai-nilai luhur, sebagaimana firman Allah SWT
didalam surat al-Ahzab ayat 21:
ôs)©9 tb%x. öNä3s9 Îû ÉAqßu «!$# îouqóé& ×puZ|¡ym `yJÏj9 tb%x. (#qã_öt ©!$# tPöquø9$#ur tÅzFy$# tx.sur ©!$# #ZÏVx. ÇËÊÈ
21.
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari
kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.
|
Hadirin Jama’ah Jum’ah yang dimuliakan
Allah
Sekarang marilah kita berfantasi
sedikit, khayalkan seakan-akan kita mendengar langsung dari orang yang pernah
bertemu Rasulullah/shahabat Rasulullah, dimana orang tersebut akan
menggambarkan kepada kita tentang sifat dan fisik Rasulullah SAW, seakan-akan
kita melihat secara langsung, agar kita melihat pancaran sinar matanya yang
agung dan senyumnya yang menawan
Diriwayatkan oleh al-Barra” bin Azib ra.
كاَنَ النَّبِيُّ صلعم اَحْسَنَ
النَّاسِ وَجْهًا وَاَحْسَنَهُمْ خُلُقًا لَيْسَ بِا لطَّوِيْلِ اْلبَائِنِ وَلَا
بِالْقَصِيْرِ
|
Artinya : Setahuku, Rasulullah SAW itu
adalah orang yang paling tampan wajahnya, paling bagus akhlaknya. Tidak
tinggi sekali dam juga tidak pendek
(HR. Bukhori)
|
Anas
bin malik ra meriwayatkan : “Belu m pernah aku menyentuh sesuatu baik sutera
maupun tenunan lainnya yang lebih halus dan lembut dari pada telapak tangan
rasulullah. Dan belum pernah aku mencium
mewangian yang lebih harum seperti aroma tubuh Rasulullah”.
Dalam kitab al-barjanjie, Syekh Ja’far menggambarkan
Rasulullah SAW, sebagai berikut:
Bahwa Nabi SAW adalah manusia yang paling sempurna
kejadian dan akhlaknya dan memiliki sifat-sifat yang luhur
Ketinggiannya sedang, warna kulitnya putih
kemerah-merahan, matanya lebar bercelak/cureuleuk, bulu matanya lebat dan
alisnya halus indah menawan
Putih dan rata giginya, mulutnya lebar tampak bagus
menarik, lapang keningnya dan memiliki dahi yang bagaikan bulan sabit.
Halus hidungnya, nampak bagus pangkal hidungnya dan
kelihatan mancung.
Lebar bidang bahunya, lebar telapak tangnnya, besar
tulang persendiannya, sedikit daging tumitnya, tebal jenggotnya, besar
kepalanya dan rambutnya panjang sampai daun telinganya,
Diantara kedua belah belikatnya terdapat cap kenabian
yang penuh dengan cahaya cemerlang.
Air keringatnya bagikan butir-butir mutiara dan baunya
lebih semerbak daripada keharuman minyak misik.
Cara berjalan beliau condong menunduk bagaikan orang
yang sedang turun dari tempat yang tinggi.
Apabila tangan beliau yang mulia itu berjabat tangan
dengan seseorang, maka terdapatlah bekas bau keharuman yang semerbak sampai
beberapa hari lamanya.
Apabila beliau menjamah kepala anak kecil, maka anak
kecil lainnya dapat mengenalinya bahwa kepalanya bekas dijamah oleh Baginda
Rasulullah. Karena baunya yang semerbak itu
Wajah beliau yang mulia itu bercahaya bagaikan
cerahnya bulan di malam purnama.
Nabi SAW adalah seorang yang sangat pemalu dan
tawadhu’. Beliau mau memperbaiki terumpahnya, menembel dan menjahit pakaiannya,
memerah susu kambingnya serta melayani keluarganya dengan cara yang baik.
Rasulullah suka kepada orang-orang fakir dan miskin,
suka duduk bersama mereka, sering mengunjungi mereka yang sakit dan mengantar
jenajah mereka. Beliau sama sekali tidak mau meremehkan orang fakir yang sangat
menderita dan dicekam kefakiran.
Hadirin Jama’ah Jum’ah yang dimuliakan
Allah
Betapa mulianya kan junjungan kita nabiyulloh Muhammad
SAW
Sekarang marilah kita lihat bagaimana Baginda
Rasulullah SAW berbicara:
Diriwayatkan dari Aisyah ra.
ماَكاَنَ رَسُوْلُ اللهِ صلعم يَسْرُدُ سَرْدَكُمْ هَذَا
وَلَكِنَّهُ كَانَ يَتَكلَّمُ بِكَلَامٍ بَيَّنٍ، فَصْلٍ، يَحْفَظُهُ مَنْ جَلَسَ
اِلَيْهِ
|
Artinya : Rasulullah
tidak pernah berbicara penuh sebagaimana bicaramu ini (cerewet) tetapi
beliau berbicara dengan perkataan yang pas, jelas, padat sehingga bisa
dihafal oleh orang yang ada disekitarnya (HR. Abu Daud)
|
Rasulullah selalu berbicara dengan mudah
dan sopan serta lemah lembut, karena beliau ingin agar orang lain mengerti arah pembicaraannya. Rasulullah
sangat peka bahwa pemahaman dan cara berfikir umatnya berbeda-beda. Oleh karena
itu beliau memilih bersikap halim (atau menerima perbedaan).
Diriwayatkan oleh Anas bin Malik
:”Rasulullah sering mengulang perkatannya sampai tiga kali supaya dimengerti
dan dipahami (HR. Bukhori)
Itulah pribadi agung Rasulullah yang
begitu agung, lembut bersahabat dan terbuka.
Bagaimana dengan rumah baginda Rasulullah SAW
Berdasarkan riwayat dari para sahabat bahwa di rumah
Nabiyulloh Muhammad tidak ada apa-apa. Kecuali kesederhanaan. Anas bin Malik,meriwayatkan”
pelayan Rasulullah (zaid bin tsabit) pernah memperlihatkan kepadaku tempat minum Rasulullah yang terbuat dari kayu
yang keras yang dipatri dengan besi, lalu Anas berkata:”Wahai Tsabit, inikah
tempat minum Rasulullah?” Dengan gelas kayu inilah Rasulullah SAW minum air,
perasan kurma, madu dan susu (HR. Tirmidzi dari Anas bin Malik).
HR. Mutafaq ‘alaih menjelaskan :”Bahwasanya Rasul
minum sebanyak tiga teguk dan bernafas diluar gelas, tidak didalam gelas ketika
minum.”
Sedangkan perabot lain yang tampak adalah baju besi
yang biasa dipakai Rasulullah saat perang. Akan tetapi tak lama sebelum beliau
meninggal baju besi itu digadaikan kepada seorang yahudi dengan 30 sha’ gandum
seperti yang diceritakan Aisyah ra. Dan ketika Rasulullah wafat, baju itu
ditangan yahudi dan belum ditebusnya.
Sebagai seorang da’i dan guru Rasulullah sering pulang
larut malam kerumahnya karena, banyak para sahabat yang bertanya kepada beliau.
Sesampai dirumah beliau tidak langsung masuk rumah secara tibah-tiba, agar
tidak mengejutkan istri dan keluarganya, melainkan beliau terlebih dahulu
menunggu sampai pagi. Dan seperti
biasanya tidak lupa mengucapkan salam ketika masuk ke dalam rumah.
Masya Allah ....betapa mulianya akhlak beliau yang
patut dicontoh oleh kita sebagai umatnya.
Hadirin Jama’ah Jum’ah yang dimuliakan
Allah
Inilah sebagian dari ilustrasi agung, rahmat bagi
umat,
Seorang Nabi yang datang kepada kita
Setelah putus asa dan jeda waktu yang cukup lama dari
Rasul-Rasul sebelumnya
Dan setelah berhala-berhala itu disembah dimuka bumi
Sebuah pelita terang petunjuk kebenaran sejati,
Memancarkan sinar kemilau bak kilatan cahaya pedang
Memperingatkan kami akan api neraka dan kabar gembira
....... sorga
Mengajar kami islam dan kepada Allah kami bersyukur.
Sebagai umatnya kita wajib menjadikannya sebagai
teladan sepanjang masa. Wajib mencintai beliau, menghormati serta membela
kehormatan beliau. Tak boleh satu orangpun melecehkan dan meremehkan beliau.
Sebagai umatnya kita wajib membelanya dan mencintainya.
Allah SWT berfirman:
6.
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi[1229].
Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah
salam penghormatan kepadanya[1230].
[1229] Bershalawat artinya: kalau
dari Allah berarti memberi rahmat: dari Malaikat berarti memintakan ampunan
dan kalau dari orang-orang mukmin berarti berdoa supaya diberi rahmat seperti
dengan perkataan:Allahuma shalli ala Muhammad.
[1230] Dengan mengucapkan
Perkataan seperti:Assalamu'alaika ayyuhan Nabi artinya: semoga keselamatan
tercurah kepadamu Hai Nabi.
|
Rasulullah SAW bersabda :”Hari yang paling baik
diantara hari-harimu adalah hari Jum’at, Pada hari itu adam diciptakan dan
ditiupkan ruh. Maka perbanyaklah shalawat kepadaku pada hari Jum’at.
Sesungguhnya shalawat kaumku diperlihatkan dan disampaikan kepadaku.”
Kemudian seorang sahabat berkata :”Wahai Rasulullah,
bagaimana shalawat bisa sampai kepada engkau, sedangkan telah rusak jasad
engkau?”
Rasulullah menjawab:”Allah telah mengharamkan kepada
tanah untuk memakan jasad para Nabi (HR. Abu Dawud)
Sebagai umatnya kita tidak boleh kikir kepada hak
beliau, sebagaimana sabdanya:
اَلْبَخِيْلُ مَنْ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ
يُصَلَّ عَلَيَّ
|
Artinya. :”Orang yang kikir adalah orang yang apabila
aku sebut dihadapannya, orang itu tidak mau bershalawat kepadaku. (HR.
Tirmidzi)
Pada Haditsiriwayat Tirmidhi yang Lain, Nabi Bersabda
yang artinya :”Tidak berkumpul suatu kaum dalam suatu majelis dan tidak disebut
didalamnya nama Allah serta tidak bershalawat kepada Nabinya, kecuali
ditimpakan kepada mereka suatu kebohongan . Kalau Allah menghendaki mereka akan
disiksa dan kalau Dia berkehendak mereka diampuni. Wallohu ‘alam bil murodhih.
Hadirin Rahimakumullah
Diakhir khutbah ini marilah kita memohon kepada Allah,
“Ya Allah Karuniakanlah kepada kami kecintaan kepada Rasul-Mu dan berikanlah
kepada kami kesempatan untuk mengikuti jejak langkah nabi-Mu. Yaiitu jalan yang
tidak sesat dan menyesatkan.
0 Response to "SURI TAULADAN RASULULLAH SAW"
Posting Komentar